Hiperplasia adrenal dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk faktor genetik, gangguan endokrin, lesi kelenjar pituitari, tumor adrenal, dan keadaan stres jangka panjang.
11. Faktor genetik: Mutasi genetik tertentu atau cacat genetik dapat menyebabkan kelainan pada enzim terkait sintesis kortikosteroid adrenal, yang dapat menyebabkan hiperplasia adrenal. Misalnya, defisiensi 0-hidroksilase, defisiensi 0β-hidroksilase, dll.
2. Gangguan endokrin: Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, seperti sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berlebihan, dapat merangsang hiperplasia adrenal. Umum pada disfungsi hipotalamus-hipofisis, mengakibatkan tingkat sekresi ACTH yang tinggi terus-menerus.
3. Lesi hipofisis: Penyakit hipofisis seperti tumor hipofisis dapat menyebabkan sekresi ACTH yang tidak normal, yang dapat menyebabkan hiperplasia adrenal.
4. Tumor adrenal: Adenoma atau kanker adrenokortikal terkadang mengeluarkan terlalu banyak hormon untuk merangsang proliferasi jaringan adrenal normal di sekitarnya.
5. Keadaan stres jangka panjang: Stres jangka panjang seperti stres mental, stres berlebihan, dan terlalu banyak bekerja akan menyebabkan ketidakseimbangan sekresi hormon dalam tubuh, yang dapat meningkatkan hiperplasia adrenal.
6. Faktor lain: penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu, seperti glukokortikoid; Beberapa penyakit autoimun melibatkan kelenjar adrenal; Infeksi, peradangan, dll. juga dapat mempengaruhi fungsi kelenjar adrenal sampai batas tertentu, yang menyebabkan hiperplasia.
Singkatnya, penyebab hiperplasia adrenal sangat kompleks, dan mungkin disebabkan oleh satu faktor atau kombinasi faktor. Setelah hiperplasia adrenal ditemukan, perlu mencari pertolongan medis tepat waktu untuk pemeriksaan dan evaluasi terperinci untuk menentukan penyebabnya dan mengambil tindakan pengobatan yang tepat.
Artikel ini hanya untuk mempopulerkan ilmu kesehatan dan bukan merupakan obat atau pedoman medis, disarankan untuk mencari pertolongan medis tepat waktu jika Anda memiliki masalah kesehatan.