Apakah NPD penyakit mental atau gangguan kejiwaan
Diperbarui pada: 13-0-0 0:0:0
NPD, atau gangguan kepribadian narsistik, adalah penyakit mental dan juga diklasifikasikan sebagai penyakit mental. NPD memiliki kriteria diagnostik khusus dan mekanisme patologis yang kompleks, dan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dapat membantu pasien lebih memahami kelainan psikologis ini.

- Pasien dengan NPD terutama menunjukkan perhatian diri yang berlebihan dan pembengkaan diri. Dalam hubungan interpersonal, pasien kurang empati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain dan menggunakan orang lain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dalam keluarga, mereka juga bisa egois dan mengabaikan kebutuhan emosional anggota keluarganya. Pola egois dan kurangnya empati yang ekstrim ini dapat secara serius mempengaruhi kehidupan sosial, pekerjaan, dan keluarga pasien.
- Dari sudut pandang psikologis, NPD adalah gangguan dalam perkembangan kepribadian di mana struktur kepribadian pasien cacat, menyebabkan pola kognitif, emosional, dan perilaku mereka menyimpang dari normal. Bidang psikiatri juga memasukkannya ke dalam sistem diagnostik penyakit mental, karena gejala NPD sangat mempengaruhi fungsi sosial dan kesehatan mental pasien, dan memenuhi kriteria diagnostik penyakit mental. Timbulnya NPD terkait erat dengan faktor genetik dan pengalaman anak usia dini. Faktor genetik dapat membuat individu rentan terhadap NPD, dan terlalu manja atau diabaikan di masa kanak-kanak, kurangnya dukungan emosional yang stabil dan bimbingan kognitif diri yang benar dapat mendorong pembentukan NPD.
Pengobatan NPD biasanya membutuhkan psikoterapi jangka panjang. Terapi psikoanalitik dapat membantu orang mengeksplorasi konflik bawah sadar dan trauma masa kecil dan memahami akar pola perilaku mereka sendiri. Terapi perilaku kognitif berfokus pada perubahan kognisi pasien yang terdistorsi dan kebiasaan perilaku buruk, membimbing pasien untuk belajar empati dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Selama proses perawatan, pasien perlu bekerja sama secara aktif, tetap berpikiran terbuka, dan secara aktif merefleksikan perilaku mereka sendiri.