Para peneliti telah menemukan bahwa garis salju di Himalaya meningkat dari tahun ke tahun karena iklim yang memanas dan berkurangnya curah hujan, yang dapat menyebabkan kebakaran hutan yang lebih sering dan kelangkaan air.
据雅虎新闻网23日报道,美国国家航空航天局地球观测站卫星图像显示,喜马拉雅山雪线的高度正在以异常速度上移。2024年12月11日和今年1月28日的卫星图像对比显示,在不到两个月时间内,雪线上移超过150米。美国尼科尔斯学院冰川学家毛里·佩尔托说,2021年至2025年期间,高雪线现象屡见不鲜,只有2022年的雪线高度接近往年平均水平。
Menariknya, para peneliti menduga bahwa sebagian besar hilangnya salju disebabkan oleh sublimasi salju, bukan pencairan. Sublimasi salju mengacu pada penguapan salju secara langsung, daripada mencair ke dalam air dan mengalir, seperti yang biasa diyakini. Seperti yang dijelaskan oleh Observatorium Bumi, salju "menghilang ke udara tipis".
Para peneliti mengatakan garis salju yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko kebakaran dan mempengaruhi pasokan air di daerah terdekat.
Menurut Nepal Times, musim kebakaran hutan di negara itu telah datang awal tahun ini karena kekeringan yang sedang berlangsung dan tutupan salju rendah di musim dingin lalu. Selain itu, kelangkaan air dapat menyebabkan berkurangnya hasil panen dan mempengaruhi ketahanan pangan.
Para peneliti menyerukan pengurangan emisi karbon, mendukung pertanian berkelanjutan dan mengembangkan sumber energi terbarukan baru untuk memerangi dampak naiknya garis salju.