Berlari itu seperti jatuh cinta, mudah "lelah" jika terlalu sering, dan mudah menjadi "berkarat" jika terlalu terasing. Beberapa orang bersikeras untuk berlari setiap hari, hujan atau cerah, seolah-olah mereka berpacu dengan waktu; Ada juga orang yang berlari setiap hari untuk memberi diri mereka ruang bernapas. Apakah lebih efisien untuk berlari setiap hari, atau lebih ilmiah untuk berlari setiap hari? Hari ini, kita akan membahas topik ini dan melihat bagaimana pelari memilih.
Pro dan kontra berlari setiap hari
Berlari setiap hari terdengar menginspirasi, tetapi apakah itu benar-benar untuk semua orang? Bagi atlet profesional atau orang dengan kebugaran yang sangat baik, berlari setiap hari mungkin menjadi norma karena mereka telah beradaptasi dengan ritme latihan intensitas tinggi. Tetapi bagi rata-rata orang, berlari setiap hari dapat membawa beberapa bahaya tersembunyi. Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih, terutama otot dan persendian. Jika Anda berlari setiap hari, itu dapat menyebabkan akumulasi kelelahan dan bahkan cedera olahraga. Kelelahan psikologis juga bisa terjadi, lagipula, berlari adalah latihan jangka panjang yang dapat menyebabkan hilangnya minat jika terlalu sering. Namun, berlari setiap hari juga memiliki manfaatnya, seperti meningkatkan kebugaran kardio dan paru-paru dengan cepat, membantu mengembangkan kebiasaan olahraga, terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan melalui lari.
Dasar ilmiah untuk berlari keesokan harinya
Cara berlari setiap hari lebih sejalan dengan prinsip "menggabungkan kerja dan istirahat". Setelah berlari, tubuh membutuhkan waktu 48-0 jam untuk memperbaiki jaringan otot dan mengisi kembali cadangan energi. Berlari setiap hari memberi tubuh Anda cukup waktu untuk pulih, menghindari kelelahan berlebih, dan memaksimalkan dampak dari setiap lari. Berlari setiap hari juga membuat pelari tetap segar dan termotivasi setiap lari. Untuk pemula atau orang dengan kebugaran rata-rata, berlari di hari-hari bergantian adalah cara yang lebih aman dan berkelanjutan. Selain itu, Anda dapat melakukan beberapa latihan intensitas rendah pada hari-hari istirahat Anda, seperti yoga, peregangan, atau latihan kekuatan, untuk mempertahankan kebiasaan olahraga Anda dan menghindari risiko cedera yang disebabkan oleh satu latihan.
Berbagi pengalaman oleh pelari
Saat memilih seberapa sering berlari, banyak pelari akan menyesuaikannya dengan tujuan dan kondisi fisik mereka. Misalnya, seorang pelari yang mempersiapkan maraton mungkin berlari lebih sering selama siklus latihan, atau bahkan setiap hari, tetapi akan mengurangi frekuensi setelah perlombaan untuk memberi tubuh banyak istirahat. Rata-rata pelari kebugaran lebih suka berlari setiap hari, yang tidak hanya dapat mempertahankan efek olahraga, tetapi juga menghindari kelelahan yang berlebihan. Ada juga beberapa pelari yang akan menggunakan metode "berlari dua hari libur dan satu hari libur" atau "berlari tiga hari libur dan satu hari libur", yang tidak hanya memastikan jumlah olahraga, tetapi juga memberi tubuh cukup waktu untuk pulih. Tidak ada standar mutlak untuk seberapa sering Anda berlari, kuncinya adalah menemukan ritme yang cocok untuk Anda.
Bagaimana cara memilih frekuensi lari yang tepat untuk saya?
Pilihan untuk berlari setiap hari atau setiap hari tergantung pada beberapa faktor:
1. Tingkat kebugaran fisik: Jika Anda seorang pelari pemula atau memiliki kebugaran fisik yang buruk, disarankan untuk mulai berlari setiap hari dan secara bertahap meningkatkan frekuensinya.
2. Tujuan latihan: Jika untuk menurunkan berat badan atau meningkatkan daya tahan, Anda dapat meningkatkan frekuensi berlari dengan tepat, tetapi perhatikan umpan balik tubuh.
3. Kemampuan pemulihan: Jika Anda merasakan kelelahan atau nyeri otot yang ekstrem setelah setiap lari, itu berarti tubuh Anda membutuhkan lebih banyak waktu pemulihan, dan Anda dapat menyesuaikannya untuk berlari setiap hari.
4. Pengaturan waktu: Jika Anda sibuk dengan pekerjaan atau kehidupan, berlari setiap hari mungkin lebih cocok untuk Anda, yang tidak hanya dapat memastikan efek olahraga, tetapi juga tidak akan memakan terlalu banyak waktu.
Tindakan pencegahan di luar lari
Apa pun frekuensi lari yang Anda pilih, berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat:
1. Pemanasan dan peregangan: Pemanasan sepenuhnya sebelum berlari dan regangkan dengan hati-hati setelah berlari, yang secara efektif dapat mencegah cedera olahraga.
2. Diet dan istirahat: Suplemen nutrisi tepat waktu setelah berlari untuk memastikan tidur yang cukup dan membantu tubuh pulih.
3. Dengarkan tubuh Anda: Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman, sesuaikan rencana lari Anda tepat waktu dan jangan memaksakan diri.
Tips: Pengetahuan ilmu kedokteran dalam konten hanya untuk referensi, bukan merupakan pedoman pengobatan, tidak berfungsi sebagai dasar diagnosis, jangan beroperasi sendiri tanpa kualifikasi medis, jika Anda merasa tidak enak badan, silakan pergi ke rumah sakit tepat waktu.